Jumat, 21 Oktober 2011

SEPORSI MIE UNTUK PAGI INI

source image : google.com
Matahari yang mulai beranjak dari tempat tidurnya, lalu tersenyum dan menampakkan wajah segarnya di pagi hari. Tanda aku harus bangun dan memulai aktifitasku hari ini, jum’at 21 Oktober 2011. Aku bangun, dan  seperti hari-hari biasanya, kamar mandi adalah tujuan pertamaku saat mata baru membuka.

Okay, semuanya telah siap. Jam dinding masih menunjukkan pukul 07.02 Wib. Ohh, masih terlalu pagi. Tapi tak apalah..hari ini saya berangka pagi. Mungkin jalanan akan sedikit longgar, karena masih pagi. Ku mulai membuka kunci pagar, yang ternyata gemboknya sudah mulai usang, dengan sedikit tekanan tangan, akhirnya berhasi kubuka gembok pagar itu, dan yupp, siap berangkat.

Sebuah vega silver mulai melaju diantara gang-gang di jalan jojoran. Tak lama berselang kujumpai jalan besar, jalan karang menjangan. Hemm, suasanya yang masih cukup lengang untuk akhir pekan, tak jarang kudengarkan suara alunan music-music orang senam di beberapa halaman perkantoran.

Dua puluh menit berlalu, tak terasa motor pretel tunggangku telah membawaku ke halaman belakang kantorku, Jalan Kebalen Timur, no2 Surabaya. Kuletakkan helm, segera ku masuk ruangan.ahh, sudah ada beberapa orang ternyata, termasuk atasan saya.

Okay, waktunya panasin laptop dulu…biar olinya nggak nyendat seperti motor yang harus di starter pagi hari. Ihh, laptop kok disamakan sama motor. Udah beberapa menit, tanda laptop siap digunakan, tapi ternyata perut mulai mengetok-ngetok dinding perutku sembari dia berbisik ’aku lapar”??haa??bisa ngomong kamu??

Ketokan perutku ternyata memaksaku untuk keluar ruangan dan menuju warung depan. Langkah kaki mulai terasa pasti, dan aku lihat..ahh, warungnya tutup. Hemm..okay, aku akan menghungi dua temanku, Andit dan Acong yang biasa bersama sarapan bersama. Dan mereka bisa.lalu, kita bertiga menuju kantin samping kantor, dan…saatnya memesan. Tapi hari ini aku tertarik sama mie telor dan teh hangat manis tentunya.

Tak lama berselang, mie yang kupesan telah datang. Hemm, kutergoda untuk segera mencicipinya, yang kulihat berwarna kuning keemasan dengan aroma nikmat yang muncul dari uap panasnya. Slurp..ahh, menang benar-benar mantap, lalu kucicipi teh manisnya..ahhss, hangat terasa di tenggorokan.

Setelah sekian lama gigi ini mengunyah, mie semangkok pun habis, perut kenyang dan saatnya kembali ke ruangan. Setidaknya, sudah tak ada lagi teriakan lapar dari perut ini. Sebenenarnya sarapan itu memang perlu, untuk tenaga kita di pagi hari sebelum kita memulai beraktifitas.

1 comments:

@ff@N mengatakan...

kapan2 lek mangan mie maneh, diajak pisan koncoe iki, kok keto'ane enak rek.. ^_^