Rabu, 25 Januari 2012

MENCOBA KRIPIK BONGGOL PISANG

Kripik Bonggol Pisang
Mencoba berbagai macam keripik, mungkin sudah biasa bagi kita. Tapi yang satu ini bukan keripik biasa, tapi keripik aneh yang berasal dari bonggol pisang. Pernahkan kalian mendengar atau mencicipinya?? Saya sendiri merasa aneh, saat pertama kali ditawari oleh seseorang yang mengaku sebagai seorang mahasiswa.

Hal ini pertama kali saya cicipi saat saya dan teman-teman berkunjung ke kota Jogyakarta. Waktu itu kami sedang nongkrong, menikmati secangkir kopi josh di trotoar depan stasiun kota Jogya, stasiun Tugu. Tiba-tiba ada seorang mbak-mbak, yang menawarkan keripik. Lalu dia bilang, “kripik ini bukan keripik biasa mas, melainkan kripik bonggol pisang. Kripik ini juga baik untuk kesehatan jantung”. Tak hanya itu, dia juga mengatakan, bahwa keripik tersebut sudah diuji oleh ITB. Hemm..

Setelah ada sedikit obrolan, kita pun mencoba untuk membelinya. Karena ada beberapa macam rasa, kita memilih sebungkus rasa original. Setelah kita nikmati, hemm,…enak, gurih dan renyah. Tak berselang lama, kripiknya pun habis. Karena mbak penjualnya sudah pergi, jadi kita tidak bisa membelinya lagi. Saya lihat di pasaran, keripik ini juga belum ada.

Apakah ini sebuah perkembangan dalam dunia makanan? Terbukti dalam beberapa waktu terakhir, banyak makanan-makanan baru yang bahan bakunya belum lazim kita gunakan sebagai bahan baku untuk makanan, termasuk keripik bonggol pisang tadi. Tapi yang jelas kripik ini enak, dan tidak begitu mahal. Yakni hanya sekitar Rp 20.000, saja per bungkusnya. Selamat mencoba!!

Selasa, 17 Januari 2012

Menikmati Nasi Brongkos Jogyakarta

Jogyakarta, sebuah daerah keistimewaan yang ada di Indonesia dengan berbagai kekayaan yang dimilikinya. Menyebut kota Jogyakarta, mungkin akan terbayang di pikiran kita sebuah kota yang unik, kaya akan budaya dan pariwisata. Tapi tidak hanya itu, ternyata Jogya juga kaya akan makanan, seperti gudeg atau nasi brongkos.

Sebagian orang mungkin sudah mengetahui apa itu gudeg. Yakni sebuah makanan yang berasal dari buah nangka yang masih muda yang dimasak dengan santan dan terasa agak manis. Tapi bagaimana dengan nasi brongkos??

Terletak di sebelah selatan alun-alun kidul Jogyakarta, warung ini nampak ramai. Karena lapar, saya pun mencoba untuk mampir. Begitu saya masuk, rasanya sudah terasa bahwa warung ini spesial. Hal ini terlihat dari para pengunjungnya yang sedang menikmati santapan yang
berada di mangkok dan piring  mereka. "Hmm..mau makan apa ya”, pikir saya sembari membaca daftar menu yang berada di atas meja. Setelah membaca daftar menunya, saya melihat ada menu nasi brongkos. “Woww, apa itu nasi brongkos?”Tanya saya kepada pelayannya. Nasi brongkos ada dua, yakni nasi brongkos telor dan nasi brongkos koyor. Brongkos telor adalah sayur kacang merah dengan menggunakan telor. Sedang brongkos koyor adalah sayur kacang merah dengan daging sapi yang dimasak hampir seperti gulai.

Selasa, 10 Januari 2012

ALUN-ALUN KIDUL DENGAN MITOS POHON BERINGINNYA

Alun-alun Kidul Yogyakarta
Berkunjung ke Jogjakarta, rasanya kurang lengkap kalau tidak mampir ke alun-alun kidul atau yang sering kita sebut dengan alkid. Terletak di sebelah selatan dari kraton Yogjakarta, alun-alun ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan. Terlebih lagi, di alun-alun itu terdapat mitos yang berkembang di masyarakat. Yakni mitos seputar dua pohon beringin besar yang berdiri berdampingan.

Dua pohon beringin tersebut memang berdiri berdampingan yang membentuk seperti pintu di tengahnya. Barangsiapa yang bisa melewati atau atau bisa tembus diantara dua pohon beringin tersebut dengan mata tertutup, maka hati kita sudah bersih, atau sudah semakin dekat jodoh kita. Itulah yang dikatakan oleh mbok Boniyem, seorang penunggu atau juru kunci alun-alun kidul yang mengaku sebagai salah satu abdi dalem keraton.

Saya sendiri sempat mencobanya. Mata saya ditutup dengan menggunakan kain dan berdiri lurus diantara dua pohon beringin yang berjarak kurang lebih 100 meter dari kaki saya berdiri. Saya mulai berjalan, dan apa yang terjadi? Saya masih belum berhasil menembus dua pohon beringin yang konon dijaga oleh seorang ratu tersebut.

Rabu, 04 Januari 2012

BIS PUN BERHIASKAN BATIK

Batik, sudah menjadi milik kita. Sejak nenek moyang kita dahulu, batik sudah ada dan mengakar kuat hingga saat ini.Terlebih lagi saat UNESCO, yakni sebuah badan PBB yang mengurusi bidang kebudayaan menetapkan Batik sebagai  salah satu warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Maka dari itu, bertambah giatlah kita untuk terus melestarikannya. Dan memang seharusnya seperti itu.

Kita lihat saja contohnya para pekerja atau karyawan, yang di hari-hari tertentu diharuskan memakai pakaian batik. Atau anak sekolah yang diharuskan memakai seragam yang ada batiknya di hari-hari tertentu. Tidak hanya itu, sandal, tas atau bahkan bis sekalipun berhiaskan batik. Hal ini saya lihat di bis kota Surabaya, Damri. Sebuah perusahaan bis yang dimiliki oleh pemerintah.

Unik memang kalau semuanya serba batik. Tapi setidaknya itulah usaha kita untuk tetap bisa melestarikan batik, karena tidak semua negara mempunyai batik, dan hanya Indonesia. Maka dari itu kita patut berbangga terhadap Negeri ini.

Batik, memang sudah menjadi milik kita. Tapi tidak menutup kemungkinan Batik akan punah di negeri sendiri, sebuah negeri yang kaya akan budaya dan kesenian. Jadi sudah menjadi kewajiban kita semua untuk tetap melestarikan dan mengembangkan budaya batik hingga terus berkembang sampai anak cucu dan keturunan kita.