Rabu, 07 Desember 2011

Timer Traffic Ligt, Banyak Menguntungkan atau Merugikan??

Timer Traffic Light
Rasanya memang jenuh, capek, saat kita berada di jalanan yang sangat ramai akan kendaraan. Baik roda dua maupun roda empat. Terlebih lagi berada di kota besar seperti Surabaya ini yang setiap saat harus menemukan kemacetan di berbagai sudut kota. Pagi, saat orang-orang berangkat ke kantor, atau ke sekolah. Atau saat sore, ketika semuanya meninggalkan alamat kerja mereka untuk menuju kerumah. Kondisi ini yang membuat pengendara terasa tidak nyaman. Jalanan terasa penuh dan sesak, terutama saat berhenti di persimpangan.

Banyaknya kendaran lalu lalang yang cenderung menimbulkan kemacetan, tentu membuat pemerintah berinisiatif. Yakni membuat timer pada lampu lau lintas atau traffic light. Hal ini berfungsi untuk mengetahui berapa lama lagi lampu tersebut akan berpindah ke lampu berikutnya. Misalnya saja, sekarang lampu menyala warnah merah, dengan lampu timer tersebut, pengendara akan mengetahu kapan lampu itu akan berwarna hijau yang berarti mereka harus jalan. Seberapa menguntungkankah timer pada lampu lalu lintas itu? Atau justru malah merugikan??

Masih banyak kasus kecelakaan yang kita temukan di persimpangan jalan yang ada timer traffic lightnya. Bagaimana bisa, kecelakaan terjadi di persimpangan yang ada lampu lalu lintasnya? Banyak pengendara yang tidak disiplin akan lampu , sehingga sebelum lampu berwarna hijau, mereka sudah jalan. Mungkin mereka beralasan, timer traffic light tinggal beberapa detik saja, jadi mereka jalan. Sementara dari pihak lawan jalan, lampu masih menyala hijau, berarti pengendara masih jalan. Hal inilah yang sangat membahayakan. Karena kalaupun tidak terjadi kecelakaan, pasti akan terjadi penumpukan kendaraan di tengah-tengah persimpangan yang sebenarnya juga beresiko terhadap keselamatan pengendara. Mungkin disitulah letak kesalahannya.

Jadi siapa yang salah dalam hal ini? Apakah timer lampu lalu lintas, atau pemakai jalan raya yang tidak disiplin? Tentu hal ini perlu dianalisa ulang serta perlu pendidikan lebih lanjut terhadap pemakai jalan raya, tentang cara berkendara yang baik dan benar.

0 comments: