Rabu, 30 Mei 2012

Berkunjung ke Museum Kereta Yogjakarta

Semua orang tahu bahwa museum adalah tempat menyimpan benda-benda unik yang biasanya sudah tidak terpakai lagi. Sudah barang pasti barang-barang yang disimpan memiliki nilai yang tinggi, karena tidak mungkin disimpan didalam museum kalau barang tersebut tidak mempunyai sebuah nilai dan sejarah. 

Museum akan sangat berguna jika semua orang menghargainya. Menghargai karya-karya yang disimpan dan memiliki cerita di dalamnya yang tak semua orang mengetahuinya. Salah satunya adalah museum kereta Yogjakarta. Museum yang terletak disebelah barat keraton, tepatnya di Jl.Rotowijayan ini menyimpan berbagai macam jenis kereta yang dulunya dipakai oleh keraton Yogjakarta, kerajaan Mataram. Satu yang paling terkenal adalah kereta yang bernama Kanjeng Nyai Jimad. Kereta ini adalah kereta yang digunakan oleh Sri sultan Hamengkubuono I, yakni Sultan Agung. Konon kereta ini bisa terbang sendiri saat digunakan untuk berperang. Makanya jangan heran kalau kereta ini masih sangat diistimewakan.

Tidak hanya kereta, museum ini juga menyimpan sebagian penutup kepala para prajurit / abdi dalem keraton, yang biasanya digunakan untuk acara-acara resmi keraton yang mengharuskan para prajurit menggunakannya. Di dalam musem ini kita juga bisa melihat senjata-senjata seperti tombak yang juga digunakan oleh para prajurit pilihan keraton yang biasanya memimpin barisan di depan.

Ditemani Abdi dalem saya pun melanjutkan langkah-langkah kecil saya menuju kereta-kereta selanjutnya yang berada di dalam museum sembari mendengarkan penjelasannya tentang sejarang masing-masing kereta. Yang harus kita ingat disini adalah, berhati-hati. Jangan sampai berbicara seenak hati ataupun sombong, karena ini demi kebaikan kita semua. Jika kalian ingin masuk ke museum ini, kalian bisa menggunakan jasa guide yang tak lain adalah abdi dalem keraton sendiri. Kalian tidak usah khawatir tentang masalah uang, karena biasanya sang guide hanya minta seikhlasnya karena niat utamanya adalah membantu kita untuk mengenal sejarah dan mendapatkan ilmu.

0 comments: