Minggu, 09 Januari 2011

PAK PRESIDEN, JANGAN NAIKKAN KERETAKU

Foto diambil dari atas stasiun Gubeng, Surabaya
Kereta api adalah salah satu transportasi massal yang paling digemari  masyarakat. Terutama oleh masyarakt jawa. Selain harga tiketnya yang murah, Kereta api juga disebut-sebut sebagai transportasi yang bebas macet.

Bayangin saja, tiket Kereta Api kelas ekonomi untuk jurusan Tulungagung – Surabaya saja hanya Rp 5.500. Cukup murah bukan?? Bandingin, kalau kita harus naik bis. Untuk kelas ekonomi  saja sebesar Rp 18.000 dan untuk patas Rp 30.000. Selisih yang cukup banyak bukan, apalagi untuk orang-orang kelas bawah. Uang Rp 1.000 saja rasanya sangat berarti bagi mereka. Oleh karena itu, penumpang Kereta api selalu saja penuh, apalagi saat hari libur.

Saya sendiri sering memakai jasa Kereta api. Terutama saat saya pulang, atau mau balik ke Surabaya. Cukup santai, pemandangan yang indah, karena perjalanan banyak didominasi oleh sawah dan gunung. Beda dengan transportasi yang lain seperti bis. Lebih sering macetnya, dan pemandangan yang monoton  menurut saya.

Saya begitu menikmati dengan transportasi jenis ini. Walaupun kadang harus berdesak-desakkan dengan penumpang lain atau dengan pedagang-pedagang kaki lima yang serasa menyesakkan badan dan telinga dengan teriakan-teriakan jajanan mereka. Dengan suara rintihan-rintihan pengemis atau pekikan suara para pengamen jalanan. Aku sadar, mereka tak akan mau seperti itu. Mereka juga tidak akan seperi itu, seandainya mereka adalah seorang pengusaha yang sukses, atau pejabat kantor yang berdasi. Hmm..tapi banyak pejabat-pejabat di negeri ini yang masih saja tidak peduli dengan semua itu.

Hari ini, tiket Kereta api sudah resmi dinaikkan, sebesar 62 %. Apa yang terjadi?? Semua orang sebenarnya juga sudah sadar, bagaimanapun juga, mereka tidak bisa berbuat banyak. Apalagi itu sudah menjadi keputusan mereka wahai wakil-wakil kami yang duduk diatas. Bagaimana kita bisa mengeluh?? Suara kami hanya suara orang kecil. Kecil pula suara kami. Mungkin tidaklah kau mendengarnya.

Miris memang, melihat sebuah kuda besi, berjalan dengan gagahnya, dengan ekor yang panjang dan kaki-kakinya yang kuat mencengkeram rel-rel baja. Tapi tak sekuat yang kita lihat. Rapuh tubuhmu, pelan jalanmu, bagai motor jadul yang sering ngadat. Sebentar-sebentar berhenti, karena harus menunggu kereta lain lewat. Sebentar-sebentar telat. 1, 2 atau 3 jam adalah hal yang lumrah bagimu. Melihat kamar mandimu, kamar kecilmu..oohh..tak tega aku…lalu, dimana pemerintah??

Hari ini naik, saya mendengar, hari ini juga akan diturunkan. Hmm..cukup lega sudah hati ini, setelah sempat membaca berita di sebuah Koran online yang mengatakan pembatalan itu. Kenaikan harga tiket akan dibatalkan, ditunda sampai paling tidak bulan Maret atau April 2011.

3 comments:

Anonim mengatakan...

Kalo aq dilampung mah,, gk ada kereta...
Q dah kangen pengen naek sepur lgi...
heeeeee

Masnafa mengatakan...

It'ok lah naik, asal dengan naik nya harga tiket, pelayanan PT KAI juga lebih baik, jadi awak dewe iso moleh ben minggu.. Hehe :)

wahyumedia mengatakan...

Masnafa : hehehe...iya,yang penting emang pelayanannya itu lo, sebenere..